Back to list Publication

DKK Insight Edisi 1: Optimalkan Inovasi Bisnis dengan Menggunakan Impact-Resource Matrix

Friday, January 5, 2024
Photo Article

Oleh Edwin Hardi

Tini, seorang perajin rajutan menghadapi permasalahan umum yang kerap ditemui di industri kerajinan tangan. Kualitas produk yang bagus dan terjangkau mendorong permintaan dan minat dari waktu ke waktu. Omset pun meningkat. Namun, di sisi lain Tini mulai kewalahan dalam memenuhi permintaan tersebut.

Setelah beberapa waktu mencari solusi, Tini berkolaborasi dengan sejumlah mahasiswa dan orang tua untuk membantunya dalam produksi rajutan. Syaratnya cukup mudah, Tini mengajari dan membimbing rekan kerjanya, berikut dengan quality control dan juga pemasaran produk.

Setiap produk yang dijual wajib melalui Tini. Dalam setiap kerajinan yang terjual, diberlakukan sistem bagi hasil antara Tini dan perajin. Alhasil, usaha Tini pun semakin bertumbuh karena inovasi dan kolaborasi tersebut.

Apa yang dilakukan Tini semakin lumrah ditemukan pada masa kini. Semua usaha dalam berbagai skala memang didorong untuk berinovasi agar dapat berkembang lebih jauh lagi. Namun sebelum melakukan inovasi, terdapat beberapa pertimbangan utama yang perlu dicermati secara saksama.

Dampak dan Sumber Daya

Setiap inisiatif yang akan dilakukan sebaiknya mempertimbangkan potensi dampaknya kepada usaha. Dengan perkiraan potensi ini, kita dapat memutuskan inisiatif mana yang menjadi prioritas dan mana yang dapat dikesampingkan terlebih dahulu.

Kita pun sebaiknya menyadari bahwa setiap inisiatif membutuhkan sumber daya untuk menjalankannya. Sumber daya di sini tidak hanya terbatas pada uang, tetapi juga tenaga, waktu, motivasi, dan berbagai hal lainnya.

Namun jangan salah, alokasi sumber daya yang besar belum tentu menjadi jaminan keberhasilan dan belum tentu juga akan menjamin dampak yang dihasilkan. Sudah banyak sekali contoh kegagalan inovasi bermodal besar selama ini.

Semua usaha, sebesar atau sekecil apapun skalanya, pasti memiliki keterbatasan sumber daya. Di sinilah peran besar pengambil keputusan untuk menetapkan strategi yang tepat bagi setiap inisiatif dan cara mendapatkan hasil optimal dengan penggunaan sumber daya yang efisien.

Innovation Impact-Resource Matrix

Agar lebih mudah dipetakan, kita perlu memiliki kerangka berpikir yang tepat untuk membandingkan potensi dampak dan perkiraan sumber daya yang digunakan. Sebaiknya diperkirakan juga tingkat tinggi rendah penggunaan sumber daya dan juga potensi dampaknya.

Gambar: Innovation Impact-Resource Matrix

Bagian pertama adalah Incremental Refinement di mana inovasi difokuskan untuk mencapai perbaikan secara bertahap. Inisiatif seperti ini biasanya dilakukan pada produk, pelayanan, atau proses yang telah ada. Karena itulah, biasanya resource yang digunakan relatif rendah dan dampaknya pun relatif rendah.

Namun jangan salah, bila dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan inovasi akan memberikan manfaat besar dalam jangka panjang. Upaya dan keberhasilan melakukan perbaikan yang konsisten bisa jadi dapat mengasah daya saing usaha.

Bagian kedua adalah Premium Optimization. Biasanya inovasi yang dilakukan tidak mengubah secara signifikan produk dan penawaran, tetapi menggunakan sumber daya yang relatif lebih besar.

Umumnya pendekatan ini dilakukan untuk menyasar segmen pasar premium yang menginginkan produk dengan kualitas atau spesifikasi lebih baik dari versi ‘basic’. Penawaran ini menarik minat konsumen yang lebih memperhatikan eksklusivitas atau segi emosional.

Bagian ketiga yaitu Frugal Innovation yang berupa inovasi, tetapi di saat yang sama berupaya mengurangi biaya operasional. Berbeda dengan efisiensi operasional yang hanya berfokus pada pengurangan biaya, inovasi ini tetap berupaya memberikan manfaat tambahan yang bahkan bisa jadi relatif besar bagi customer.

Meskipun biaya operasional berkurang, manfaat yang diberikan bisa jadi tetap sama atau bahkan lebih dari penawaran sebelumnya. Biasanya pendekatan ini dilakukan untuk menyasar pasar yang belum terlayani dengan baik sebelumnya.

Bagian keempat yaitu Radical Transformation yang merupakan inisiatif dengan kebutuhan sumber daya, tetapi dengan perkiraan dampak yang besar pula. Dengan harapan akan besarnya dampak yang diberikan, bisa jadi inovasi seperti ini akan mengubah cara kita dalam menjalankan bisnis. Bahkan inovasi ini juga bisa memengaruhi pasar ataupun industri.

Namun perlu disadari bahwa dengan sumber daya dan perkiraan yang besar, inisiatif seperti ini pun biasanya memiliki risiko besar juga. Karena itu, sebelum menjalankannya, kita perlu memiliki riset dan pertimbangan yang cukup mendalam pula.

Penerapan Inovasi

Incremental innovation sebaiknya dilakukan setiap ada kesempatan karena inovasi ini merupakan penyempurnaan dari sesuatu yang kita tawarkan. Fitur-fitur atau layanan tambahan kecil dapat memberikan kesan yang mendalam kepada pelanggan.

Perbaikan kecepatan proses, fitur pelengkap berbayar, dan fasilitas tambahan adalah contoh-contoh kecil dalam incremental innovation yang dapat dilakukan.

Premium Optimization pun semakin sering kita temui sehari-hari, antara lain dengan menggunakan bahan atau metode lebih premium untuk memberikan manfaat tambahan bagi customer premium. Contohnya, tempat kopi yang menyediakan pilihan menggunakan susu oat yang lebih premium untuk rasa yang lebih enak atau es krim dengan pilihan topping ekstra yang dapat dipilih konsumen.

Sebaliknya, frugal innovation justru berfokus pada segmen pasar yang lebih luas. Inovasi ini memangkas biaya yang tidak perlu, tetapi tidak berpengaruh banyak pada kualitas produk dan layanan yang disampaikan. Dengan demikian, kita pun memiliki opsi untuk memberikan harga yang lebih terjangkau pada konsumen.

Inovasi seperti ini relatif murah dan mudah dilakukan. Contoh nyatanya antara lain membuat kemasan produk yang lebih kecil dan terjangkau. Selain itu, inovasi ini juga dapat diwujudkan dengan memperpendek atau meringkas kegiatan operasional atau bergabung dengan platform ecommerce tanpa harus membuka cabang untuk menjangkau pasar lebih luas.

Pilihan terakhir adalah Radical Transformation. Sumber daya tinggi, perkiraan dampak besar, dan risiko tinggi dalam inovasi ini diharapkan dapat memberi gebrakan besar bagi usaha. Perubahan yang begitu besar bahkan dapat memengaruhi model bisnis yang selama ini kita jalankan.

Oleh karenanya, perlu perencanaan dan pertimbangan yang matang sebelum memutuskan untuk melakukan pilihan terakhir ini. Namun, bila pertimbangan utamanya adalah risiko, sebenarnya kita dapat mengajak pihak lain untuk berkolaborasi. Selain bertujuan untuk membagi risiko, kolaborasi dengan pihak lain juga bisa menjadi kesempatan untuk mendapatkan sumber daya tambahan guna pengembangan inovasi.

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, inovasi menjadi kunci dalam menjaga daya saing usaha dan mencapai kesuksesan. Untuk itulah, DKK Consulting hadir sebagai mitra yang dapat bekerja sama melalui berbagai training ataupun workshop bertema inovasi. Setiap program pelatihan dapat kami sesuaikan dengan tantangan dan kebutuhan spesifik perusahaan atau bisnis. Hubungi kami melalui email [email protected] untuk informasi selengkapnya.

Share :