Oleh Fariz Pratama
Menjadi "viral" di media sosial mengindikasikan bahwa suatu konten, seperti postingan, video, atau gambar, telah menjadi populer dan menyebar luas, dibagikan oleh sejumlah besar orang di dalam satu atau sejumlah platform media sosial. Dalam konteks pemasaran digital, fenomena ini sering dianggap sebagai strategi untuk meningkatkan visibilitas bisnis.
Karena alasan inilah, banyak pihak yang berupaya untuk menciptakan konten yang berpotensi viral. Konten tersebut menonjolkan produk atau merek dengan harapan dapat membuat merek yang awalnya tidak dikenal menjadi lebih terkenal. Peningkatan jangkauan dan visibilitas tidak hanya membuka peluang untuk terhubung dengan audiens secara besar-besaran, tetapi juga sering diasumsikan dapat menciptakan peluang untuk peningkatan penjualan yang signifikan.
Meskipun diinginkan oleh banyak bisnis, kenyataannya viralitas tidak selalu membawa dampak positif, bahkan viralitas bisa menimbulkan dampak negatif dalam jangka panjang. Kesuksesan sejati dalam ranah digital tidak hanya diukur dari tolok ukur umum seperti jumlah "like" dan "share" karena tolok ukur ini sering kali dapat menyesatkan. Pemahaman yang lebih kompleks mengenai dampak konten dalam jangka panjang menjadi kemampuan yang lebih penting dan krusial.
Viralitas bergantung pada tren yang mencerminkan apa yang menarik perhatian konsumen hari ini. Namun, tren akan terus berubah dalam waktu yang singkat, menciptakan ketidakpastian dan risiko bagi bisnis yang sepenuhnya bergantung pada momentum tren viral. Mengalokasikan semua sumber daya pemasaran untuk menangkap momen viral dan menargetkan pemasaran kepada semua orang sering kali tidak efisien.
Pesan yang dihasilkan sering kali menjadi terlalu umum dan kurang memberikan kesan yang mendalam, hanya sebatas perhatian sementara. Personalisasi, tanpa didukung oleh empati, autentisitas, dan konsistensi, kehilangan daya pengaruhnya sebagai strategi pemasaran. Pesan yang tidak konsisten atau kurang autentik dapat merusak nilai dari konten yang dipersonalisasi.
Konten pemasaran yang kita buat bisa saja memiliki tingkat engagement yang tinggi. Namun, jika pesan dan interaksi tidak benar-benar beresonansi dengan produk yang kita tawarkan, pada akhirnya metrik engagement ini akan menjadi menyesatkan karena pada kenyataannya, tingkat konversi dari exposure yang didapat terhadap penjualan sangat kecil dan bahkan mungkin tidak ada.
Mengejar strategi pemasaran digital yang berfokus pada interaksi dan pesan yang konsisten dan bermakna, terbukti lebih positif dan berkelanjutan. Membangun pemahaman yang mendalam tentang audiens akan memastikan konten pemasaran yang dibuat relevan, dapat dipahami, dan bermakna bagi target audiens yang tepat, yakni calon pelanggan yang benar-benar tertarik dan membutuhkan produk kita. Membangun hubungan yang intim dengan pelanggan memerlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang kebutuhan dan preferensi mereka, menciptakan loyalitas konsumen yang penting dalam keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Pada akhirnya di zaman modern serba digital ketika segala informasi dapat berpindah dengan cepat, fenomena viralitas tidak dapat dipungkiri telah menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran modern. Viralitas membawa exposure terhadap brand dan produk kita. Namun, tanpa adanya nilai berarti dan konsisten yang dikomunikasikan di dalamnya, viralitas pada akhirnya akan menjadi jebakan bagi strategi pemasaran bisnis jangka panjang. Oleh karena itu, konsistensi dari core value kita harus tetap menjadi faktor pertimbangan utama dalam strategi komunikasi yang kita lakukan untuk menarik calon pelanggan, daripada bergantung pada exposure sesaat.
Ingin belajar lebih mendalam tentang strategi komunikasi dan pemasaran yang tepat bagi usaha Anda? Hubungi kami melalui email di [email protected] untuk mendapatkan konsultasi dalam bidang inovasi bisnis dan sosial yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing organisasi. DKK Consulting dapat menjadi mitra Anda dalam menyediakan berbagai workshop, training, dan coaching untuk inovasi dalam bidang bisnis dan sosial.