Oleh Edwin Hardi
Dunia bisnis saat ini sangat berbeda dengan masa lalu. Coba perhatikan saja pekerjaan kita. Banyak aspek dalam pekerjaan yang berkaitan erat dengan pengukuran dan perhitungan angka. Hampir semua kegiatan dalam operasional dapat dianalisis secara mendalam, mulai dari proses produksi, distribusi, pelayanan konsumen, bahkan hingga waktu tunggu konsumen.
Semua proses ini dapat dibuatkan skema, simulasi, rencana, evaluasi, dan bahan perbaikan ke depan. Inisiatif ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan akurasi dalam waktu yang bersamaan.
Tentu saja, langkah ini sangat baik dilakukan agar perusahaan dapat meningkatkan kinerja secara sistematis. Terlebih lagi saat ini, di pasaran telah tersedia berbagai aplikasi penunjang produktivitas di berbagai platform sehingga pengukuran dan penilaian pun dapat dilakukan secara lebih akurat.
Dampaknya, semakin banyak manajemen atas yang terbiasa menggunakan berbagai skala dan sistematika pengukuran seperti ini. Tidak sedikit yang dikaitkan langsung dengan Key Performance Indicators (KPI) dari masing-masing fungsi dan jabatan di perusahaan.
Namun, pendekatan seperti ini justru dapat menghambat inovasi, terutama inisiatif inovasi yang bertujuan untuk menciptakan hal baru di organisasi. Kami sendiri beberapa kali menemui situasi seperti ini pada beberapa klien.
Contoh kasus yang kami temui adalah pengajuan inisiatif dari manajemen atau tingkat di bawahnya sering dipertanyakan secara rinci oleh direksi, seperti perkiraan ROI, besar dampak yang ditimbulkan, dan berbagai hal lain hingga pertanyaan lebih lanjut mengenai berapa besar tingkat keberhasilan dari inisiatif tersebut.
Berbagai pertanyaan ini bisa jadi memang dapat disimulasikan dan diprediksi. Akan tetapi, tidak sepenuhnya dapat dijamin akurat, terutama inovasi yang sifatnya benar-benar baru untuk perusahaan atau bahkan industri. Bisa jadi pertanyaan-pertanyaan seperti ini mematikan ide inovatif yang memang belum dapat diuji dalam skala besar.
Inilah situasi yang dihadapi inovator masa kini. Di satu sisi, mereka didorong untuk memberikan pendekatan inovasi baru. Namun di sisi lain, mereka juga diminta langsung memberikan perkiraan hasil, padahal belum tentu mereka dapat memperkirakannya secara pasti.
Karena itulah, banyak inovasi masa kini yang dimulai dari skala yang sangat kecil. Selain untuk meminimalkan risiko kerugian, cara ini juga dapat memberikan ruang yang lebih leluasa bagi eksperimen lebih jauh untuk mendapatkan lebih banyak informasi sebelum diterapkan pada skala yang lebih besar.
Apakah organisasi Anda menghadapi tantangan serupa dalam mengembangkan inovasi? Hubungi DKK Consulting melalui email di [email protected] untuk dapat belajar lebih lanjut mengenai solusi yang dapat diterapkan oleh para inovator masa kini. DKK Consulting dapat membantu organisasi atau bisnis untuk melalui berbagai workshop, training, atau coaching yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan masing-masing.